Kamis, 16 April 2020

TEKS FABEL (KEBAHASAAN)

Kebahasaan adalah jenis kata atau kalimat yang sering atau dominan digunakan dalam menjelaskan teks cerita/narasi/khususnya fabel.

A. SINONIM DAN ANTONIM

1) Sinonim adalah persamaan makna. Kata yang berbeda tulisannya/susunan hurufnya tapi punya makna sama.

Contoh:

a) Indah bersinonim dengan menarik, bagus, memesona

b) Binatang bersinonim dengan fauna, hewan

c) Dusta bersinonim dengan bohong

d) Haus bersinonim dengan dahaga

Dst.

 

2) Antonim adalah susunan huruf/kata yang memiliki makna berlawanan atau menyatakan makna berbeda.

 

Contoh:

a) Indah berantonim dengan buruk

b) Binatang berantonim dengan tidak ada

c) Dusta berantonim dengan jujur

d) Haus berantonim dengan tidak ada

Tidak semua kata mempunyai antonim atau lawan kata.

 

B. KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TIDAK LANGSUNG

1) Kalimat langsung disebut juga dengan kalimat dialog atau percakapan

2) Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menjelaskan sebuah percakapan atau dialog seseorang.

Ciri kalimat langsung dan tidak langsung

Contoh:

1) Kalimat Langsung

a) “Aku juga tidak mau mengulangi nasib sama dengan keledai

itu,”  celetuk sang Serigala Gunung.

 

Penjelasan:

“Aku juga tidak mau mengulangi nasib sama dengan keledai

itu,”  (kalimat dialog)

 

celetuk sang Serigala Gunung. (kalimat pengiring)

 

b) “Kabar baik, sahabatku, sang Kancil,” sambung Buaya lagi, “apa yang menyebabkan kamu datang kemari?”

Penjelasan:

“Kabar baik, sahabatku, sang Kancil,” (Kalimat dialog)

 

sambung Buaya lagi, (kata pengiring)

 

“apa yang menyebabkan kamu datang kemari?” (kalimat dialog)

*** perhatikan penggunaan huruf awal pada dialog ke-2, yaitu huruf kecil.

 

2) Kalimat Tidak Langsung

a) Sang serigala gunung mengatakan bahwa ia tidak mau mengulangi nasib sama seperti keledai.

 

Penjelasan:

Kata ganti ke-1 yaitu aku diganti dengan kata ganti ke-3 yaitu ia. Kalimat tersebut tidak menggunakan tanda petik dua.

 

b) Buaya mengatakan kepada sahabatnya yaitu Kancil bahwa kabarnya baik dan ia menanyakan sebab kedatangan Kancil.

 

Penjelasan:

Kata ganti menggunakan kata ganti ke-3 seluruhnya, yaitu penyebutan nama dan kata ia. Kalimat tersebut tidak menggunakan tanda petik dua.

*** perhatikan penggunaan kata “bahwa” dan kata ganti orang serta bentuk penjelasan dari mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung.

 

C. KATA SERU

Kata seru merupakan kata yang bermakna menyeru atau ekspresif. Kata ini dapat berupa o, ya, aduh, kasihan, dan lain-lain.

 

Contoh:

1) O, ternyata kamu!”

2) Wah, mustahil!”

3) “Hati-hati di jalan, ya!”

 

D. KATA DEPAN

Kata depan merupakan kata yang berada di awal kata yang mengikutinya dengan maksud menjelaskan tempat, lokasi, arah, atau waktu. Kata depan dapat berupa di, ke, dari, pada, kepada. Kata ini penulisannya terpisah dengan kata setelahnya.

 

Contoh:

1) Kancil berangkat dari hutan menuju gunung. (dari : kata depan yang bermakna lokasi atau tempat)

2) Elang itu terbang ke barat. (ke : kata depan yang bermakna arah)

Dst.

 

E. KATA SANDANG

Kata sandang merupakan kata yang membatasi atau menentukan kata benda dan kata sifat. Kata sandang dapat berupa si, sang, para, dang, hang, yang.

 

-   Kata benda: semua kata yang dapat diperluas dengan kata sifat. (contoh: meja (kata benda) = meja baru , baru (kata sifat)

-   Kata sifat: semua kata yang dapat diperluas dengan kata keterangan lebih, paling, kurang, dan sama. (contoh: baru, kita cek apakah benar ini kata sifat? , lebih baru paling baru sama barunya, baru : kata sifat)

-   Kata sandang dalam fabel yang sering dipakai adalah si dan sang.

Aturan penulisan:

1) Kata si dan sang ditulis menggunakan huruf kecil. (contoh: Di dalam hutan itu hidup sang pemberani, yaitu seekor singa)

 

2) Kata si dan sang ditulis menggunakan huruf kapital, jika di awal kalimat. (contoh: Si Kancil lekas berlari menyelamatkan diri dari kejaran raja hutan)

 

3) Kata yang mengikuti si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika menyatakan nama. (contoh: Pagi hari yang cerah ini tibalah sang Buaya yang rakus)

 

4) Kata yang mengikuti si dan sang ditulis dengan huruf kecil jika menyatakan sebutan/jenis/macam. (contoh: Di lubang kecil itu, sang pengecut tak mau keluar karena takut dimakan kucing yang sedari tadi kelaparan mencari makanan. Dia adalah seekor kecoa)

 

*** Perhatikan penulisan si dan sang dengan kata yang mengikutinya.

 

F. KATA KETERANGAN

Kata keterangan adalah kata yang memiliki makna menjelaskan tempat, waktu, keadaan, atau suasana. Di dalam fabel kata keterangan yang sering atau dominan digunakan adalah keterangan waktu dan tempat.

1) Kata Keterangan Waktu, yaitu pada, dalam, saat, kemudian, lalu, akhirnya, sebelum, selama, sesudah, sepanjang, sekarang, akan, nanti, besok, dan ketika.

 

2) Kata Keterangan Tempat, yaitu di, ke, dari, dalam, pada.

 

Contoh:

a) Akhirnya, terjadi perdamaian antara Semut dan Gajah. (Akhirnya : kata keterangan waktu)

b) Setelah kejadian itu Semut dan Gajah menjadi teman baik. (Setelah : kata keterangan waktu)

c) Ada segerombolan kuda dalam tanah lapang itu. (dalam : kata keterangan tempat)

d) Pada suatu hari, si Kancil sedang berjalan-jalan di dekat ladang Pak Tani. (Pada : kata keterangan waktu, di : kata keterangan tempat)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar