1. Pengertian
Teks narasi merupakan teks cerita. Teks
narasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi.
Narasi
fiksi merupakan cerita atau rangkaian peristiwa yang khayal, tidak
pernah terjadi di dunia nyata.
Narasi nonfiksi merupakan cerita atau
rangkaian peristiwa nyata, pernah dan sudah terjadi di dunia nyata.
Narasi/Cerita Fiksi
|
Narasi/Cerita
Nonfiksi
|
Dongeng
|
Biografi
|
Fabel
|
Motivasi
|
Legenda
|
Diary
|
Mite
|
|
Sage
|
|
Cerpen
|
|
Novel
|
Berkaitan dengan BAB VIII kita akan
membahas tentang Fabel dan Legenda!
1. Fabel
Fabel
merupakan cerita fiksi. Cerita yang tokoh-nya hewan/bukan manusia yang dapat
berbicara seperti manusia.
Ciri-ciri
Fabel
a) Berbentuk
cerita
b) Bertujuan
menghibur dan memberikan pesan
c) Bertema
d) Tokohnya
hewan yang dapat berbicara seperti manusia
e) Karakter
tokoh mengikuti sifat asli pemerannya (Misal: kancil: cerdik/licik)
f) Alurnya
sederhana
g) Lokasi
atau latar tempatnya menggunakan alam tetapi tidak diketahui secara pasti
(contoh: di sebuah sungai, di hutan, ke gunung, dan lain-lain).
h) Ceritanya
singkat dan cepat
i) Berisi
amanat untuk kebaikan dan mejauhi hal-hal buruk (pesan moral)
j) Penceritaannya
menggunakan gaya bahasa lisan (dialog)
k) Pilihan
kata mudah
2. Legenda
Legenda
merupakan cerita fiksi. Cerita yang berisi asal-muasal terjadinya sesuatu hal,
tempat, atau daerah. Legenda memiliki unsur intrinsik yang berkenaan dengan
unsur mistis, keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan.
Ciri-ciri
Legenda
a) Oleh
yang empunya cerita dianggap sesuatu yang benar-benar terjadi atau pernah terjadi.
b) Cerita
berisi tentang keduniawian, seperti menginginkan kebahagiaan di dunia, cinta
kepada manusia, serakah, tolong-menolong, dan lain-lain.
c) Tokoh
utamanya manusia.
d) Perisitwa
atau cerita dianggap terjadi pada masa lampau.
e) Lokasi
atau latar tempatnya dapat diketahui secara pasti (misal: Jawa Timur, Gunung
Slamet,hutan Kalimantan, dan lain-lain)
f) Cerita
bersifat kolektif, yaitu banyak ditafsirkan dalam versi yang berbeda-beda
bahkan terkadang tidak sama dengan aslinya.
g) Bersifat migration, ceritanya menyebar luas
dari satu tempat ke tempat lainnya. Baik penyebarannya maupun lokasi cerita
yang digunakan mudah berpindah-pindah.
h) Bersifat
siklus, yaitu banyak cerita yang berpusat pada satu tokoh, satu lokasi, atau
satu kejadian (misal: dari Jawa yaitu Legenda Panji)
3. Unsur
pembangun cerita legenda dan fabel
Unsur pembangun dalam teks legenda dan
fabel, yakni unsur intrinsik yang terdiri dari minimal tujuh bagian.
a. Tema
Tema
merupakan ide pokok dan lebih luas daripada judul.
Contoh:
Tema: Kemanusiaan
Judul: Landak Si Baik
Hati, Mak Reyot Pembela Kebajikan
b. Alur
Alur
merupakan jalannya peristiwa atau rangkaian peristiwa
Alur
memiliki beberapa jenis:
1) Alur
maju/progresif
Rangkaian
peristiwa yang urutannya sesuai dengan berjalannya waktu. Peristiwa berjalan mulai
dari saat ini ke masa depan, dari masa lalu ke masa depan, atau hari ini ke
hari esok.
Contoh:
Aku
dilahirkan dalam rumah yang kecil. Aku memiliki saudara banyak ketika menetas. Setiap
hari ibu membeirkan kami makan cacing yang enak. Dibagikannya pula kepada
saudaraku semua. Dua puluh tahun kemudian aku sudah besar dan mampu mencari rumah.
Aku membuat rumah di pohon yang besar. Akhirnya, aku mengajak saudaraku
sekalian untuk tinggal bersama. Kami pun hidup bahagia.
Alur maju: cerita dari saat lahir hingga
dewasa.
2) Alur
mundur/regresif/flashback
Rangkaian
peristiwa yang urutannya mundur . Peristiwa berjalan mulai dari masa sekarang ke
masa dahulu, dari lampau kemodern , atau hari ini ke hari esok.
Contoh:
Ia
hidup sebatang kara di sebuah pondok kecil. Istrinya dan orang-orang yang dulu
bekerja padanya telah pergi meninggalkannya satu persatu.
Si
Kuncir, dahulu ia biasa dipanggil. Dia orang sukses dan punya banyak uang.
Centeng yang ia miliki mampu mengumpulkan sepuluh juta dalam sehari sekali
tagih. Ia orang yang sangat berpengaruh di desa ini. Dia selalu meminjamkan
uang kepada seseorang dengan bunga yang tinggi.
Alur mundur: masa sekarang ke masa dahulu
3) Alur
campuran
Rangkaian
peristiwa yang urutannya bergantian antara maju dan mundur. Pola dalam alur ini
ada 2 contoh:
- Maju-mundur-maju-mundur-dst.
- Mundur-maju-mundur-maju-dst.
c. Latar/Setting
Latar
adalah kapan, di mana, dan bagaimana
suatu cerita itu berjalan.
1) Latar
tempat, yaitu lokasi kejadian (contoh: hutan, sungai, gunung, dan lain-lain)
2) Latar
waktu, yaitu waktu kejadian (contoh: matahari terbit, siang, hujan, tengah
malam, dan lain-lain)
3) Latar
suasana/sosial, yaitu suasana saat terjadi peristiwa (contoh: terik, dingin,
sesak, ramai, dan lain-lain)
d. Tokoh
Pelaku
peristiwa dalam cerita. Jenis-jenis pelaku atau tokoh:
1) Tokoh
utama
Tokoh/pelaku
yang mengalami peristiwa atau kejadian dalam cerita.
2) Tokoh
sampingan
Tokoh/pelaku
yang ada dalam peristiwa tetapi tidak mengalami kejadian.
3) Tokoh
di luar cerita
Tokoh/pelaku
yang tidak ada dalam peristiwa maupun mengalami kejadian.
e. Penokohan
Penokohan
disebut juga sebagai watak atau karakter atau sifat seorang tokoh.
Berdasarkan
cara penulis menggambarkan watak tokoh ada 2, yaitu
a) Analitik
Penggambaran
watak dilakukan secara langsung, yaitu menyebutkan sifatnya. (contoh: kancil
adalah hewan yang cerdik)
b) Dramatik
Penggambaran
watak tokoh dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui
1) Dialog
2) Pendapat
tokoh lain
3) Perilaku
tokoh
4) Reaksi
terhadap tokoh lain
Berdasarkan jenisnya watak tokoh ada 2,
yaitu
1. Antagonis,
yaitu tokoh yang berwatak kebalikan dari yang pro/mendukung.
2. Protagonis,
yaitu tokoh yang berwatak baik atau pro yang mendukung terjadinya hal baik.
f. Sudut
pandang
Sudut
pandang adalah cara penulis untuk menjelaskan posisi pencerita. Ada 3 jenis
sudut pandang, yaitu
1) Sudut
pandang orang pertama
Menggunakan
kata ganti orang pertama, yaitu saya, aku, kami, dan kita.
2) Sudut
pandang orang ketiga
Menggunakan
kata ganti orang ketiga, yaitu dia, ia, mereka, beliau, anda, atau penyebutan
nama tokoh.
g. Amanat
Amanat
adalah pesan yang ingin disampaikan penulis melalui cerita. Ada 2 jenis
penyampaian pesan yang digunakan, yaitu
a) Implisit
Implisit
merupakan penyampaian pesan secara tidak tersurat. Pembaca harus menyimpulkan
amanat dengan membaca dari awal hingga akhir cerita.
b) Eksplisit
Eksplisit merupakan penyampaian pesan secara tersurat. Pembaca mencari bagian amanat yang tertulis dalam cerita.
Eksplisit merupakan penyampaian pesan secara tersurat. Pembaca mencari bagian amanat yang tertulis dalam cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar