Rabu, 08 April 2020

TEKS FABEL DAN LEGENDA




1.    Pengertian
Teks narasi merupakan teks cerita. Teks narasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi.
Narasi  fiksi merupakan cerita atau rangkaian peristiwa yang khayal, tidak pernah terjadi di dunia nyata.
Narasi nonfiksi merupakan cerita atau rangkaian peristiwa nyata, pernah dan sudah terjadi di dunia nyata.

Narasi/Cerita Fiksi
Narasi/Cerita Nonfiksi
Dongeng
Biografi
Fabel
Motivasi
Legenda
Diary
Mite

Sage

Cerpen

Novel



Berkaitan dengan BAB VIII kita akan membahas tentang Fabel dan  Legenda!

1.    Fabel
Fabel merupakan cerita fiksi. Cerita yang tokoh-nya hewan/bukan manusia yang dapat berbicara seperti manusia.

Ciri-ciri Fabel
a)    Berbentuk cerita
b)   Bertujuan menghibur dan memberikan pesan
c)    Bertema
d)   Tokohnya hewan yang dapat berbicara seperti manusia
e)    Karakter tokoh mengikuti sifat asli pemerannya (Misal: kancil: cerdik/licik)
f)    Alurnya sederhana
g)   Lokasi atau latar tempatnya menggunakan alam tetapi tidak diketahui secara pasti (contoh: di sebuah sungai, di hutan, ke gunung, dan lain-lain).
h)   Ceritanya singkat dan cepat
i)     Berisi amanat untuk kebaikan dan mejauhi hal-hal buruk (pesan moral)
j)     Penceritaannya menggunakan gaya bahasa lisan (dialog)
k)   Pilihan kata mudah


2.    Legenda
Legenda merupakan cerita fiksi. Cerita yang berisi asal-muasal terjadinya sesuatu hal, tempat, atau daerah. Legenda memiliki unsur intrinsik yang berkenaan dengan unsur mistis, keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan.

Ciri-ciri Legenda
a)    Oleh yang empunya cerita dianggap sesuatu yang benar-benar terjadi atau pernah terjadi.
b)   Cerita berisi tentang keduniawian, seperti menginginkan kebahagiaan di dunia, cinta kepada manusia, serakah, tolong-menolong, dan lain-lain.
c)    Tokoh utamanya manusia.
d)   Perisitwa atau cerita dianggap terjadi pada masa lampau.
e)    Lokasi atau latar tempatnya dapat diketahui secara pasti (misal: Jawa Timur, Gunung Slamet,hutan Kalimantan, dan lain-lain)
f)    Cerita bersifat kolektif, yaitu banyak ditafsirkan dalam versi yang berbeda-beda bahkan terkadang tidak sama dengan aslinya.
g)    Bersifat migration, ceritanya menyebar luas dari satu tempat ke tempat lainnya. Baik penyebarannya maupun lokasi cerita yang digunakan mudah berpindah-pindah.
h)   Bersifat siklus, yaitu banyak cerita yang berpusat pada satu tokoh, satu lokasi, atau satu kejadian (misal: dari Jawa yaitu Legenda Panji)




3.    Unsur pembangun cerita legenda dan fabel
Unsur pembangun dalam teks legenda dan fabel, yakni unsur intrinsik yang terdiri dari minimal tujuh bagian.

a.    Tema
Tema merupakan ide pokok dan lebih luas daripada judul.

Contoh:
Tema: Kemanusiaan

Judul: Landak Si Baik Hati, Mak Reyot Pembela Kebajikan

b.    Alur
Alur merupakan jalannya peristiwa atau rangkaian peristiwa
Alur memiliki beberapa jenis:
1)   Alur maju/progresif
Rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan berjalannya waktu. Peristiwa berjalan mulai dari saat ini ke masa depan, dari masa lalu ke masa depan, atau hari ini ke hari esok.
Contoh:
Aku dilahirkan dalam rumah yang kecil. Aku memiliki saudara banyak ketika menetas. Setiap hari ibu membeirkan kami makan cacing yang enak. Dibagikannya pula kepada saudaraku semua. Dua puluh tahun kemudian aku sudah besar dan mampu mencari rumah. Aku membuat rumah di pohon yang besar. Akhirnya, aku mengajak saudaraku sekalian untuk tinggal bersama. Kami pun hidup bahagia.

Alur maju: cerita dari saat lahir hingga dewasa.

2)   Alur mundur/regresif/flashback
Rangkaian peristiwa yang urutannya mundur . Peristiwa berjalan mulai dari masa sekarang ke masa dahulu, dari lampau kemodern , atau hari ini ke hari esok.

Contoh:
Ia hidup sebatang kara di sebuah pondok kecil. Istrinya dan orang-orang yang dulu bekerja padanya telah pergi meninggalkannya satu persatu.
Si Kuncir, dahulu ia biasa dipanggil. Dia orang sukses dan punya banyak uang. Centeng yang ia miliki mampu mengumpulkan sepuluh juta dalam sehari sekali tagih. Ia orang yang sangat berpengaruh di desa ini. Dia selalu meminjamkan uang kepada seseorang dengan bunga yang tinggi.

Alur mundur: masa sekarang ke masa dahulu

3)   Alur campuran
Rangkaian peristiwa yang urutannya bergantian antara maju dan mundur. Pola dalam alur ini ada 2 contoh:
-       Maju-mundur-maju-mundur-dst.
-       Mundur-maju-mundur-maju-dst.

c.    Latar/Setting
Latar  adalah kapan, di mana, dan bagaimana suatu cerita itu berjalan.
1)   Latar tempat, yaitu lokasi kejadian (contoh: hutan, sungai, gunung, dan lain-lain)

2)   Latar waktu, yaitu waktu kejadian (contoh: matahari terbit, siang, hujan, tengah malam, dan lain-lain)

3)   Latar suasana/sosial, yaitu suasana saat terjadi peristiwa (contoh: terik, dingin, sesak, ramai, dan lain-lain)


d.   Tokoh
Pelaku peristiwa dalam cerita. Jenis-jenis pelaku atau tokoh:
1)   Tokoh utama
Tokoh/pelaku yang mengalami peristiwa atau kejadian dalam cerita.
2)   Tokoh sampingan
Tokoh/pelaku yang ada dalam peristiwa tetapi tidak mengalami kejadian.
3)   Tokoh di luar cerita
Tokoh/pelaku yang tidak ada dalam peristiwa maupun mengalami kejadian.


e.    Penokohan
Penokohan disebut juga sebagai watak atau karakter atau sifat seorang tokoh.
Berdasarkan cara penulis menggambarkan watak tokoh ada 2, yaitu
a)    Analitik
Penggambaran watak dilakukan secara langsung, yaitu menyebutkan sifatnya. (contoh: kancil adalah hewan yang cerdik)

b)   Dramatik
Penggambaran watak tokoh dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui
1)   Dialog
2)   Pendapat tokoh lain
3)   Perilaku tokoh
4)   Reaksi terhadap tokoh lain

Berdasarkan jenisnya watak tokoh ada 2, yaitu
1.    Antagonis, yaitu tokoh yang berwatak kebalikan dari yang pro/mendukung.
2.    Protagonis, yaitu tokoh yang berwatak baik atau pro yang mendukung terjadinya hal baik.


f.     Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara penulis untuk menjelaskan posisi pencerita. Ada 3 jenis sudut pandang, yaitu
1)   Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti orang pertama, yaitu saya, aku, kami, dan kita.
2)   Sudut pandang orang ketiga
Menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu dia, ia, mereka, beliau, anda, atau penyebutan nama tokoh.


g.    Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis melalui cerita. Ada 2 jenis penyampaian pesan yang digunakan, yaitu
a)    Implisit
Implisit merupakan penyampaian pesan secara tidak tersurat. Pembaca harus menyimpulkan amanat dengan membaca dari awal hingga akhir cerita.
b)   Eksplisit
Eksplisit merupakan penyampaian pesan secara tersurat. Pembaca mencari bagian amanat yang tertulis dalam cerita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar